Kisah Inspiratif Josephine wulandari Mantan Pramugari Sekarang Banting Stir Jadi Penjual Kue Brownies
Josephine wulandari dulu adalah seorang pekerja sebagai pramugari disebuah maskapai penerbangan Indonesia. Namun kini dia harus berhenti dari pekerjaannya dan harus menelan pil pahit karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, wanita ayu ini yang sering dipanggil Jojo lantas tak tinggal diam, Ia pun memutar otak agar bisa bertahan di tengah pandemi seperti sekarang ini.
Jojo menceritakan awal mula kariernya bekerja sebagai pramugari. Dia mulai menjalani training pramugari pada tahun 2017 silam. Setelah setahun menjalani training, dia kemudian terjun langsung menjadi pramugari sebenarnya.
Banyak pengalaman yang benar-benar bermakna banget buat aku. Awal-awal kerja aku ngerasa cepet capek dan mikir 'ternyata jadi pramugari nggak seenak yang aku bayangin' terlepas dari kita jalan-jalan gratis,
Jojo mengungkapkan hal paling menyenangkan dari pekerjaannya sebagai pramugari adalah saat setiap hari akan bertemu dan bekerja dengan tim baru.
Sebagai seorang pramugari, dia juga dituntut untuk harus selalu tersenyum di depan penumpang meskipun fisik dan hatinya sedang badmood.
Karena efek pandemi COVID-19 melanda di seluruh dunia. Perusahaan tempatnya bekerja akhirnya mengambil kebijakan untuk memberhentikan bebrapa karyawan kontraknya termasuk si Jojo alias Josephine wulandari.
Sayangnya, aku harus stop menjalani itu semua di tahun 2020 ini. Perusahaan tempat aku kerja tiba-tiba memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrakku dan seluruh angkatan. Dikarenakan puncaknya pandemi di akhir bulan Maret kemarin. Kami seangkatan cuma bisa bengong, shock, nahan nangis, walau pun sudah tahu akan terjadi kayak gini karena sebelum diputus kontrak. Sudah mulai banyak penerbangan yang di cancel karena satu dan lain hal,
Setelah terkena PHK ditambah biaya hidup yang tidak terbendung siapa sih yang tidak stress, termasuk si Jojo yang awalnya hidup enak punya penghasilan tetap sebagai pramugari tiba-tiba Stop semua. Jojo mengatakan bahwa dia sempat hilang arah bahkan stres.
Dia juga pernah melamar pekerjaan di tempat lain di berbagai perusahaan penerbangan tapi tidak membuahkan hasil. Dan akhirnya sampai-sampai si mantan pramugari ini harus berkonsultasi dengan psikiater untuk mengatasi stressnya.
During first pandemic, yang aku lakuin dua bulan pertama cuma bengong, nangis, nggak tahu mau ngapain. Segitu susahnya untuk cari kerja sampai aku cuma mikir 'digaji kecil nggak papa deh asal aku kerja dan nggak diam di rumah doing nothing.' Since aku juga ada tunggakan yang harus dibayar dan itu tetap berjalan. Sampai akhirnya aku ke psikiater dan di situ mikir juga kalau ke dokter pun butuh banyak biaya juga, jadi serba salah dan malah makin stres mikirinnya,
Bagaimana akhirnya Jojo bisa bangkit dari keterpurukannya setelah tidak lagi menjadi pramugari? Berikut kisa inspiratifnya sangat menarik untuk disimak guys. Karena mungkin banyak diluar sana teman atau bahkan kamu sendiri yang mengalami dampak yang sama akibat pandemic Covid-19 ini.
Bagaimana Cara Josephine Wulandari Bangkit Sampai harus Banting Stir jadi Penjual Brownies
Jojo adalah Anak bungsu dari tiga bersaudara mengaku mulai tersadar untuk segera bangkit kembali setelah pertemuan dengan psikiater tersebut. Dia berpikir tidak mungkin dia terus-menerus stres jika ingin hidupnya kembali tertata.
Sampai turning point aku adalah ketika aku mikir 'Fix kalau gini terus aku bisa gila selama bertahun-tahun.' Tapi di situ pun juga masih nggak bikin aku bergerak karena totally bingung harus ngapain lagi
Hingga akhirnya peluang Jojo untuk bangkit terbuka saat bulan Ramadhan tiba. Dia mengirimi teman dan saudarnya brownies hasil buatan tangannya sendiri. Dan hasilnya banyak yang suka, dan beberapa dari mereka ada yang menyarankannya untuk menjual kue yang identik dengan manis dan coklat ini karena rasanya memang enak.
Di situ aku mulai coba, walaupun aku benar-benar mikir keras kayak 'Nggak mungkin ada yang mau, pasti nggak enak, pasti mahal, pasti pada nggak suka, pasti bohong bilang enak dan lainnya. Tapi aku mikir kalau kebanyakan mikir ya nggak gerak-gerak, jadi jalanin dulu deh
Wanita yang lahir di Jakarta, 11 Mei ini pun mendapatkan dukungan dari sahabat-sahabatnya untuk mencoba berjualan brownies. Mereka membantu memperisiapkan brand kue brownies miliknya.
Lucky me, dibantu sahabat-sahabatku mulai dari masarin di social media mereka, sampai aku dibantuin bikin brand beserta desainnya, fotonya, gratis, cuma dibayar pake brownies sekotak karena tahu aku nggak punya uang sama sekali untuk bayar
Jojo juga menjajakan browniesnya buatannya di media sosial di Instagram @chocoloca.id. Ia menjual mulai dari brownies ukuran kecil sampai ukuran besar. Dan beragam varian rasa, mulai dari almond, chocochip, cheese, salted sampe biscoff. Harganya pun variatif untuk brownies ukuran kecil Rp 85 ribu, besar Rp 135 ribu, dan mix Rp 145 ribu.
Brownies aku dibandingin dari yang lain adalah homemade brownies, literally. Bermodalkan tenaga dan oven and voila! Dan aku nggak pelit untuk topping, pasti selalu aku banyakin, karena aku sendiri suka makan dan suka komentar soal makanannya, jadi aku nggak mau pelit untuk ngasih topping
Ternyata selain selain brownies, Jojo juga menjual choco flakes dan earl grey milk tea.
Selain lewat Instagram @chocoloca.id, Jojo memasarkan brownies buatannya di ecommerce. Perlahan dia merasakan buah dari usahanya bangkit dari keterpurukan setelah kena PHK sebagai pramugari.
Puji Tuhan, walaupun nggak sebesar yang aku harapkan, tapi sudah banyak yang pesan. Biasanya untuk hampers dan sekarang aku jadi pemasok homemade brownies di beberapa toko kopi di Jakarta dan Tangerang Selatan
Menurut Jojo uang dari hasil jualan brownies masih akan diputarnya lagi. Untuk dipakai sebagai biaya hidup sambil menunggu ada pekerjaan tetap lainnya atau bahkan sampai pandemic ini berakhir.
Nggak boleh aku pakai untuk bayar tunggakan yang harus aku selesaikan di akhir 2021 nanti. Aku cuma bermodalkan keluarga dan kerabat-kerabat terbaik yang selalu support aku gimana pun kondisinya dan nggak pernah capek di saat aku lagi capek-capeknya. ucapnya penuh syukur.