--> Skip to main content

Heboh Cacing-cacing Keluar dari Tanah Pertanda Apa ini

penyebab cacing muncul dimana-mana


cacing tanah keluar bergerombol
Fenomena kemunculan cacing-cacing dari dalam tanah terjadi di beberapa lokasi di Jawa Tengah. Diduga terpengaruh oleh disinfektan yang sering disemprotkan saat wabah virus Corona.



Benarkah cacing-cacing itu keluar gara-gara kena zat disinfektan? 


Jika hal ini terjadi karena efek desinfektan, maka seharusnya bukan cuman di jawa saja yang terjadi fenomena seperti ini tapi penyemprotan desinfektan dilakukan hampir diseluruh wilayah di Indonesia. 

Ada banyak alasan kenapa cacing-cacing ini bisa keluar dari habitat alaminya. salah satu alasan yang paling kuat adalah karena habitat alaminya telah tercemar.
Pencemaran lahan atau tanah sebagai tempat alami dari cacing tanah ini bisa saja disebabkan karena adanya aktifitas penyemprotan desinfektan sebagai bentuk pencegahan virus corona seperti baru-baru ini dilakukan di berbagai tempat di Indonesia.

Tapi kemunculan fenomena alam biasanya merujuk kepada keadaan alam itu sendiri yang biasanya akan mengalami perubahan besar, atau akan mengalami bencana misalnya.

Tapi para ahli telah memberikan penjelasan kenapa fenomena alam ini bisa terjadi, berikut penjelasannya:

1. Cacing Tanah akan Migrasi


Cacing tanah tidak bisa tenggelam seperti manusia berada di tengah air. Karena cacing dapat bertahan hidup selama beberapa hari meski tubuhnya terendam dalam air.

Menurut ahlinya, para cacing-cacing ini muncul ke permukaan tanah saat terjadi hujan lebat untuk bermigrasi. Hal ini memungkinkan mereka menempuh jarak yang lebih jauh, untuk melintasi permukaan tanah ketika basah daripada tanah kondisi kering.

"Mereka tidak bisa melakukan ini ketika kering karena mereka membutuhkan tanah yang lembab," kata Dr. Lowe.

2. Cacing Tanah ini Menghindari predator


Cacing tanah muncul ke permukaan karena getaran yang ditimbulkan predator pemangsa seperti tikus.

Cacing kerap muncul di tanah untuk menghindari tikus-tikus yang berada di dalam tanah.

"Mereka bisa bergerak dengan cara yang sama karena getaran yang ditimbulkan hujan," ujar Prof Josef Gorres dari Departemen Tanaman dan Tanah, University of Vermont.

3. Tanah kering tidak disukai cacing


Cacing tanah hidup di lingkungan tanah lembab. Jika kondisi tanah kering, cacing tanah sulit untuk bertahan hidup.

"Cacing tanah menggali lebih dalam ke tanah di mana ia menjadi lembab ketika kondisinya kering," kata Mary Ann Bruns, Associate Professor Agronomi / Mikrobiologi Tanah di Departemen Tanaman dan Ilmu Tanah di Penn State.

"Mereka akan melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari fluktuasi suhu ekstrem."

4. Cacing Tanah Berkerumun


Penelitian terbaru dalam jurnal Ethology, mengungkapkan cacing tanah dapat membentuk kawanan, berkerumun bersama, dan membuat kelompok.

Melansir dari BBC, cacing tanah menggunakan sentuhan untuk berkomunikasi dan berinteraksi.

Para ilmuwan melakukan eksperimen pada kawanan cacing di permukaan.

Penelitian tersebut menemukan isyarat sosial antara cacing tanah dapat berpengaruh ke perilaku. Kawanan cacing tanah berkerumun untuk melindungi diri mereka. Perlindungan ini bisa terjadi karena perubahan cuaca.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar