Tips Budidaya ikan bandeng, untuk menaikkan produktifitasnya.
Budidaya ikan bandeng adalah salah satu pilihan untuk menghasilkan uang yang lebih banyak, karena masyarakat banyak menyukai ikan segar yang lebih cepat didapat dan tidak membutuhkan waktu untuk proses menjadi siap santap.
Jika kamu hendak untuk membudidayakan ikan air payau ini maka dibutuhkan teknik pengelolaan tambak ikan dan manajemen pemasaran yang baik, karena saingannya banyak serta proses produksi yang lumayan ribet.
Tips berikut sudah banyak diterapkan oleh beberapa penambak ikan bandeng, dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh. Apa saja yang harus dilakukan sebagai langkah awal untuk budidaya ikan bandeng dan menaikkan produktifitas tambaknya.
1.
Persiapan Kolam / Tambak Ikan Bandeng
Persiapan kolam /
tambak ikan bandeng meliputi kegiatan pengangkatan endapan lumpur, pengeringan,
pengapuran, pemupukan dan pengisian air pra tebar.
Pengangkatan
endapan lumpur pada kolam / tambak ikan bandeng.
Endapan lumpur
sisa-sisa budidaya ikan bandeng periode sebelumnya biasanya terkumpul di tengah
kolam atau dekat dengan saluran pengeluaran (pintu air). Endapan ini banyak
mengandung bahan organik dari sisa pakan yang tidak dicerna dan kotoran seperti
fases, kulit ikan dan sisa sekresi lainnya serta gas beracun seperti asam
sulfida.
Endapan lumpur ini
harus dibuang agar tidak mengganggu pertumbuhan ikan terutama di usia muda.
Pengeringan
tambak pada budidaya ikan bandeng.
Setelah endapan
lumpurnya bersih, maka kolam / tambak ikan bandeng perlu dikeringkan agar
sisa-sisa gas beracun di dasar kolam dapat menguap. Lamanya pengeringan sangat
tergantung pada kondisi cuaca dan kondisi tanah, biasanya antara 2 – 3 minggu.
Pengapuran
pada tambak ikan Bandeng untuk menaikkan pH tanah.
Kapur yang digunakan
adalah kapur pertanian (CaCO₃) yang berfungsi untuk menaikkan pH tanah,
pengendalian hama penyakit dan mempercepat proses penguraian bahan
organik. Kebutuhan kapur yang digunakan sangat tergantung pada kondisi pH
tanahnya.
Pemupukan
untuk meningkatkan pakan alami ikan bandeng
Pemberian pupuk
kandang yang telah difermentasi sempurna akan sangat membantu pertumbuhan phytoplankton
sebagai pakan alami nener dan ikan bandeng muda.
Fungsi dari
penyemprotan GDM Black BOS ini adalah untuk mempercepat proses penguraian bahan
organik, menetralisir racun dan kandungan logam berat, pengendalian penyakit
yang berasal dari tanah.
Pengisian
air pra tebar pada tambak ikan bandeng
Pengisian air pra
tebar dilakukan 2 kali :
1.
Setelah aplikasi GDM
Black BOS, kolam diisi air setinggi ± 30
Cm dan didiamkan selama 5 hari dengan tujuan untuk menumbuhkan phytoplankton
dan klekap sebagai pakan alami nener dan bandeng muda.
2.
Setelah 5 hari kolam diisi air
kembali sampai setinggi 90 – 100 Cm dan disemprot Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Tambak dengan dosis 6 Liter/Hektar. Penyemprotan SOC
GDM ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas air kolam.
Kondisi ini dipertahankan selama 5 hari sebelum tebar benih ikan (nener).
2.
Pemilihan dan penebaran benih ikan bandeng (nener).
Benih ikan (nener)
saat ini banyak dijual di pusat-pusat pembenihan ikan seperti Balai Benih Ikan
atau Hatchery. Pilih benih ikan (nener) yang sehat dan ukurannya
seragam. Ukuran benih ikan (nener yang siap dipelihara di kolam
pembesaran adalah 3 – 5 gram/ekor.
Menurut
Radjiman,1988, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam tebar benih ikan
(nener) ini adalah :
Padat
tebar.
Kepadatan benih ikan
(nener) yang akan ditebar disesuaiakan dengan metode pemeliharaan di kolam
pembesaran. Padat tebar pada kolam dengan metode tradisional yang
disempurnakan biasanya 2 – 3 ekor/M².
Lama pemeliharaan
pada kolam ini sampai dengan ikan ukuran konsumsi sekitar 4 bulan.
Waktu
penebaran.
Waktu penebaran benih
ikan (nener) yang ideal adalah pada pagi buta sampai pukul 07.30 atau sore hari
antara pukul 16.00 – 18.00. Kondisi air pada saat itu fluktuasi suhu,
parameter air dan lingkungan relatif stabil.
Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah
proses penyesuaian antara benih ikan (nener) dengan lingkungan kolam
pembesaran. Aklimatisasi dilakukan secara berlahan agar benih ikan
(nener) tidak shock dan stress yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian
benih ikan (nener).
3.
Perawatan di kolam pembesaran.
Perawatan di kolam
pembesaran meliputi pemberian pakan dan probiotik, monitoring pertumbuhan serta
perawatan kolam.
Pemberian
pakan dan probiotik ikan bandeng.
Pertumbuhan ikan
sangat dipengaruhi olah ketersediaan pakan baik pakan alami maupun pakan
buatan/pellet. Kelebihan dalam pemberian pakan (buatan) akan menyebabkan
penumpukan bahan organik dan menurunkan kualitas air.
Sebaliknya kekurangan
pakan akan menyebabkan pertumbuhan ikan tidak optimal dan rentan terserang
penyakit. Pakan buatan berbentuk pellet dengan ukuran dan kandungan
nutrisi yang berbeda-beda sesuai dengan ukuran (size) dan kebutuhan ikan.
Pemberian pakan
dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore kira-kira 5% dari berat total tubuh
ikan.
Untuk meningkatkan
kecernaan dan kualitas pakan buatan dapat ditambahkan Suplemen Organik
Cair GDM 10 ml/kilogram pakan. Suplemen Organik Cair GDM dapat juga
diaplikasikan langsung ke dalam air, dosis 6 liter/hektar dengan interval
seminggu sekali untuk menjaga kualitas air dan pertumbuhan phytoplankton.
Ketersediaan pakan
alami yang belimpah dapat mengurangi kematian nener dan bandeng muda secara
signifikan.
Monitoring
pertumbuhan.
Monitoring
pertumbuhan dilakukan secara periodik untuk mengetahui pertumbuhan ikan secara
individu, populasi dan biomas. Respon terhadap pakan dan kesehatan ikan juga
dimonitor.
Data yang terkumpul selanjutnya
digunakan untuk menentukan jumlah pakan, tingkat kesehatan dan
penanggulangannya serta kapan waktu panen.
Perawatan
lain selama pembesaran.
Perawatan lain selama
pembesaran meliputi pengaturan air, perawatan pintu air dan pematang, pemupukan
susulan dan pengendalian hama penyakit.
Pengaturan
air.
Selama periode
pemeliharaan, kondisi air yang perlu diperhatikan adalah menjaga kedalaman air
dan menjaga kualitas air agar ikan dapat tumbuh dengan optimal.
Perawatan
pintu air dan pematang.
Perawatan pintu air
dan pematang dimaksudkan untuk menghindari adanya kebocoran air serta menjaga
sanitasi dari inang hama penyakit ikan.
Pemupukan
susulan.
Pemupukan susulan
dilakukan untuk menjaga suplai unsur hara yang menunjang perkembangan pakan alami.
Pupuk yang dugunakan dapat berupa pupuk organik ataupun pupuk buatan yang
kebutuhannya tergantung pada tingkat kesuburan dan perkembangan pakan alami.
Pengendaliuan
hama penyakit.
Pengendalian hama
penyakit sebenarnya sudah dilakukan sejak persiapan kolam dan monitoring secara
berkala. Pengapuran, aplikasi GDM
Black BOS dan SOC GDM Perikanan dapat mencegah perkrmbangan hama dan penyakit pada ikan.
Bakteri baik yang
terkandung dalam produk GDM mampu meningkatkan kekebalan ikan pada serangan
penyakit dan membuat kondisi lingkungan yang tidak nyaman bagi hama-hama ikan.
4.
Panen Ikan Bandeng
Panen ikan bandeng
dilakukan setelah ukuran ikan bandeng mencapai ukuran konsumsi. Panen
dapat dilakukan secara bertahap atau total.
Masing-masing cara
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan perawatan yang baik dengan
penggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis tambak, kolam dan
karamba secara teratur, maka
keseragaman dan bobot ikan bandeng akan semakin tinggi sehingga keuntungan yang
didapat semakin tinggi.
Jika ada dulur-dulur
yang ingin diskusi langsung mengenai budidaya ikan bandeng, silakan hubungi
kami melalui kolom komentar, live chat ataupun menghubungi kami via whatsapp
kami.
Bagikan ini: